5 Pesepakbola Paling Egois
0
komentar
Sejatinya, peran mereka tidak serta-merta jadi negatif. Bahkan, pemain terbaik dunia, Lionel Messi, dan binta
ng Real Madrid, Cristiano Ronaldo, juga bisa dimasukan dalam daftar ini.
Tapi, berbeda dengan mereka itu, berikut ini adalah lima pemain yang memang amat senang bermain sendirian. Berikut daftarnya, dinukil dari Bleacher Report:
5. Ryan Babel (Ajax)
Usai karirnya di Liverpool dan Hoffenheim kurang bersinar, Babel memutus untuk kembali ke Ajax. Jasanya di Inggris dan Jerman memang kurang dihargai. Pasalnya, pemain yang memiliki kecepatan ini kerap malas mengoper bola pada rekan-rekannya.
4. Ricardo Quaresma (Al Ahli Dubai)
Winger Timnas Portugal ini masih berusia 29 tahun tapi sudah terlempar ke Timur Tengah setelah gagal total di Inter Milan dan Chelsea. Quaresma sempat menjalani dua musim yang cukup bagus bersama klub Turki, Besiktas. Tapi kebiasaannya menguasai bola lama-lama membuat banyak pelatihnya jadi frustrasi.
3. Adel Taarabt (QPR)
Kadang talenta seorang jenius tertutupi oleh sikap egoisnya. Itulah yang terlihat dalam sosok Taarabt. Meski tampil sangat baik, Tottenham tidak pusing-pusing untuk melepasnya.
Pindah ke QPR ternyata permainan pemuda Maroko ini tidak berubah. Berkali-kali Taarabt asyik sendiri menggocek bola. Harry Redknapp pun mulai jengah dan akhirnya membangkucadangkan pencetak empat gol dan empat assists untuk QPR pada laga terakhir itu.
2. Luis Suarez (Liverpool)
Suarez bukan saja pemain terbaik The Reds, tapi juga salah satu kunci sukses Liverpool dua musim belakangan. Label One-Man Team pun sempat disematkan terhadapnya.
Menurut statistik Whoscored.com, pemain berjuluk "El Pistolero" itu saat ini tercatat sebagai pemain yang paling banyak kehilangan possession dan gagal dribble (5 kali per pertandingan). Namun, tanpa aksi egoisnya Liverpool diyakini tak akan mampu masuk 10 besar Premier League saat ini.
1. Arjen Robben (Bayern Munich)
Robben memang dikenal dan akan dikenal sebagai salah satu pemain paling egois di dalam dunia sepakbola. Memiliki kecepatan dan kelebihan menggiring bola, si "Kaki Kaca" memang senang menari-nari menipu pemain lawan.
Namun, tidak jarang aksi individunya malah merugikan timnya. Beberapa kali, Robben memaksakan untuk mencetak gol sendiri, padahal rekan-rekannya memiliki ruang tembak terbuka. Mungkin karena ini juga, pelatih Bayern Munich Jupp Heynckes sempat jarang memainkannya sejak menit pertama.