Foto-Foto Gaya Alay Pramugari Yang Cantik dan Segar

0 komentar

Foto-Foto Gaya Alay Pramugari Yang Cantik dan Segar










Model SPG Hot Mobil Audi TTS Quattro

0 komentar
Audi TTS quattro yang dibuat dalam dua model, Coupe dan Roadster, mengusung mesin 2.0 TFSI DOHC dengan hydraulic lifters. Dengan mesin berkepala silinder aluminium ini, TTS quattro sanggo melepaskan tenaga 265 hp pada 6.000rpm dan torsi 350 Nm pada 2.500rpm.
Dengan performa sebesar itu, TTS Coupe quattro hanya membutuhkan waktu 5,4 detik untuk meluncur 0-100 km/jam. Sementara model Roadster lebih lambat 0,2 detik, yaitu 5,6 detik.
Berbekal transmisi rasio terbuka 6-speed, Audi TTS quattro sanggup melesat di atas 250 km/jam kalau saja tidak dibatasi sistem pembatas kecepatan elektronik.
Dibanding Audi TT model standar, TTS quattro memasang suspensi lebih rendah 10 mm. Sistem suspensi ini bahkan telah disuntik fitur Audi Magnetic Ride serta sistem Electronic Stability Programme (EPS) yang dapat diset dalam dua mode sport.
Nah itu dia ke Eksotisme Mobil Audi TTS Quattro yang sangat menarik minat para driver. Semoga bermanfaat. :)

Pengertian Cadar

0 komentar
Apa itu cadar, definisi cadar, tentang cadar dalam islam. Simbol dan busana wanita Muslimah itu kini mulai mengguncang Barat, menebarkan kekhawatiran dan phobia tak berdasar di Eropa. Arus Islamophobia kini kian mengalirkan gelombang stigma dengan segudang label negatif yang menyudutkan Islam.
Mereka berdalih bahwa "lautan jilbab" bukan merupakan nilai moral Eropa dan hanya akan  menciptakan tsunami kekerasan, juga ancaman terorisme.
Perancis adalah negara pelopor yang memberangus kebebasan dan hak mendasar manusia dalam berbusana tersebut. Di susul kemudian Belgia, Belanda dan sejumlah negara Eropa lainnya–walau belum menampakkan diri secara terang-terangan.
Mereka yang mengaku sebagai orang-orang 'beradab' dan mengklaim diri sebagai pembela hak-hak sipil dan pengusung kebebasan individu, ternyata tak lebih dari sekedar kaum hipokrit. Membebaskan orang berbusana minim bahkan nyaris telanjang, namun pada saat yang sama membatasi dan menekan pihak lain yang berupaya menutupi tubuhnya.
Mereka mengaku sebagai pembela hak perempuan, namun menolak pemakaian jilbab, kerudung, burqa atau niqab. Melarang seseorang berpakaian sopan dan sesuai dengan aturan agamanya, tidak hanya bertentangan dengan hak asasi manusia, namun juga melabrak prinsip-prinsip kebebasan yang kerap mereka teriakkan.
Islam mengajarkan bahwa Allah SWT menganugerahkan keindahan dan kelembutan yang khusus kepada wanita, dan memerintahkan mereka untuk menjaga kemuliaan dan kehormatan dirinya dengan memakai busana yang pantas. Mengenakan busana Muslimah tidak akan menghalangi aktifitas dan peran aktif wanita di tengah masyarakatnya, juga negaranya.
Sebagai norma dan aturan, jilbab atau kerudung adalah sebuah instrumen yang dapat membedakan seorang Muslim dengan yang non-Muslim. Selain berorientasi sebagai tindakan preventif, penggunaan jilbab juga merupakan kewajiban wanita untuk menutup auratnya.
Persepsi umum bahwa jilbab–juga busana Muslimah lainnya–adalah simbol penindasan Islam terhadap kaum wanita adalah salah kaprah. Islam tidak pernah mengekang umatnya dalam berekspresi maupun mengejawantahkan diri.
Wanita Muslimah yang taat menjalankan perintah Tuhannya, konsisten dalam menutupi auratnya, bukanlah penebar ancaman dan kekerasan. Tak layak mereka dijadikan sebagai objek penderita hukum negara yang dipaksakan.

Black Dahlia Murder Di Jakarta

0 komentar

Hujan yang sempat mengguyur sebagian kota Jakarta pada jumat (17/02) sore, tak menyurutkan langkah para metalhead untuk datang dan berkumpul di sekitar area Parkir Kolam Renang Senayan. Tentunya ratusan metalhead ini bukan mau berenang, melainkan loncat indah dan menyelami lirik dalam musik deathcore yang disuguhkan The Black Dahlia Murder.

Band beraliran melodic death metal asal Michigan, Amerika ini menggelar konsernya di Jakarta dalam rangkaian tur dunia dari album RITUAL, yang baru rilis bulan Juni 2011 dan menjadi album ke-5 mereka. Dengan suguhan yang memukau, tak pelak penonton pun terlarut dalam suasana metal.

Konser dibuka dengan penampilan Dead Squad pada pukul 19.30 WIB. Band death metal yang diperkuat Stevie Item (Andra and The Backbone) dan Coki Bollemeyer (Netral) ini mampu membuat kuyup ratusan metalhead oleh air keringat mereka, setelah setengah jam berheadbangging mengikuti musik band asal Jakarta ini dengan musik tensi tingginya.

Baru pada pukul 20.15 WIB, lampu panggung kembali menyala, seiring lagu A Shrine to Madness yang dibawakan The Black Dahlia Murder. Lagu ini mengawali konser bertajuk 'Ritual World Tour 2012' yang digagas Show Nation, selaku promotor yang mendatangkan band dengan kantongan 5 album dari awal mereka terbentuk di tahun 2000 silam.

Moonlight Equilibrium, What Horrible Night To Have a Curse dan A Vulgar Picture menjadi lagu selanjutnya yang dimainkan Trevor Strnad (vokal), Ryan Knight (lead gitar), Brian Eschbach (gitar), Ryan "Bart" Williams (bass) dan Shannon Lucas (drum) dari atas panggung.

"Jakarta, apa kabar? Senang rasanya kembali ke Indonesia, dan bermain lagi di Jakarta untuk kedua kalinya," sapa Trevor pada para metalhead di area venue. Sontak ratusan penonton yang hampir 100 persen berbusana serba hitam ini mengangkat kedua tangan mereka tinggi-tinggi ke udara sambil berteriak "Yeaaa… kami juga senang kalian datang lagi di sini (Jakarta)."

Maka tak pelak lagi dentuman bass dan gebukan drum yang memainkan lagu Conspiring With The Damned, Necropolis, Carbonized in Cruciform, Everything Went Black dan Miasma disambut dengan moshing tarian dari dalam lingkaran yang dibentuk ratusan crowd tanpa harus menunggu komando lagi dari siapapun.

Deathmask Divine dan Funeral Thrist menjadi 2 lagu terakhir yang dibawakan The Black Dahlia Murder. Setelah jarum jam menunjuk di angka 21.15 WIB, kurang lebih satu penampilan, genap 16 lagu telah dibawakan Trevor cs dengan penuh energi.

Sumber: angelica-rini